Peresmian Terowongan Silaturahmi: Simbol Kerukunan Beragama di Indonesia

Daftar Isi

Peresmian Terowongan Silaturahmi

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta Pusat. Acara ini berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024, dan menjadi simbol penting bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia.


Kepemimpinan Bangsa dan Nilai Toleransi

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengapresiasi kepemimpinan para pendiri bangsa yang telah membangun fondasi toleransi, empati, dan persatuan di Indonesia.

"Terima kasih kepada semua tokoh yang telah berhasil mewujudkan simbol ini," ungkap Prabowo, dikutip dari akun TikTok resmi @Gerindra pada Jumat, 13 Desember 2024.

Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan sebagai kunci perdamaian dan kesejahteraan bangsa. "Tidak ada yang lebih penting daripada kerukunan dan perdamaian. Hanya dengan perdamaian kita bisa meraih kesejahteraan dan menjadi negara yang adil dan makmur," tandasnya.


Ide dan Realisasi Terowongan Silaturahmi

Gagasan pembangunan terowongan ini pertama kali diusulkan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. Ide tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan antara dua rumah ibadah yang menjadi ikon toleransi di Jakarta.

Inisiatif ini mendapatkan dukungan penuh dari mantan Presiden Joko Widodo dan akhirnya direalisasikan oleh pemerintah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan pada 15 Desember 2020 melalui kontraktor PT Waskita Karya.


Makna dan Harapan di Balik Terowongan Silaturahmi

Pembangunan terowongan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, namun tetap bersatu. Presiden Prabowo menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga semangat kebersamaan ini.

"Mari kita teruskan, jaga kerukunan dan kemesraan di antara kita," ujar Prabowo.


Simbol Kerukunan Umat Beragama

Terowongan Silaturahmi bukan hanya sebuah infrastruktur, tetapi juga simbol kuat akan semangat kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Melalui keberadaannya, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya empati, toleransi, dan persatuan dalam kehidupan bermasyarakat.


Dengan peresmian ini, Indonesia kembali menunjukkan kepada dunia bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan untuk bersama-sama mencapai perdamaian dan kesejahteraan.